KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA HAYATI (1) Pertanyaan (1)

Pertanyaan 1.  Seperti yang Bapak jelaskan di atas, fungsi manusia pada dasarnya sebagai pengelola sumber daya hayati. Tetapi pada kenyataannya, hanya sebagian manusia yang menjalankan fungsinya dengan semestinya. Hal ini apakah disebabkan karena proses belajar mengajarnya yang “gagal” karena tidak meelibatkan semua komponen yang dimiliki ? (Munawarah, munawarah.gbio14@gmail.com).

Memang demikian kenyataannya, dijumpai bahwa hanya sebagian manusia yang menjalankan fungsinya dengan semestinya. Atau bahkan bisa dikatakan hampir keseluruhan manusia tidak menjalankan fungsinya. Sebagai contoh, di Kota Banjarbaru, kasus siswa SMA khususnya pada saat setelah pengumuman kelulusan, berapa banyak jumlah siswa yang merayakan kelulusan dengan cara yang tepat sesuai fungsinya sebagai seorang pelajar atau sebagai seorang muslim misalnya melakukan sujud syukur atau juga mengucapkan Alhamdulillah. Yang kita jumpai mereka kebanyakan justru pamer kelulusan dengan cara merusak baju seragamnya kemudian konvoy, dan bahkan ada yang juga menenggak minuman keras, narkoba, seks bebas, atau seks menyimpang. Padahal siswa yang lulus tadi seharusnya menjalankan fungsinya sebagai seorang pelajar, yakni memberikan contoh yang baik kepada teman-teman dan adik kelasnya dalam bidang pendidikan, misalnya dengan mengumpulkan baju-baju seragam bekas untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan, atau membuat kegiatan kerja bakti membersihkan jalan dan lingkungan sekolah.

Contoh kasus lain yang terjadi di dalam dunia kedokteran, seharusnya profesi dokter seharusnya mau dan mampu menjalankan fungsinya sebagai penasehat manusia dalam bidang kesehatan yang bisa dinikmati untuk semua kalangan. Namun, pada kenyataannya banyak sekali dijumpai profesi dokter yang hanya mau menjadi penasehat untuk manusia kalangan tertentu saja itu pun dengan waktu, tempat dan bayaran tertentu pula. Kemudian hanya sedikit sekali jumpai dokter yang mau menjadi penasehat kesehatan untuk semua kalangan (tanpa menarik biaya apapun).

Pertanyaan selanjutnya, mengapa hal ini terjadi? Jawabannya tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Namun sebagai ringkasan bisa dibuat poin-poin sebagai berikut :

  1. Kita harus yakin dan menerima bahwasanya ini sudah menjadi ketentuan dari Tuhan Yang Maha Kuasa,
  2. Kenyataan tersebut jangan menjadi alasan bagi kita untuk malas atau tidak menjalankan fungsi manusia sebagaimana semestinya,
  3. Justru hal tersebut harus semakin meningkatkan semangat kita untuk terus belajar mencari ilmu yang benar agar bisa menjadi manusia yang bisa menjalankan fungsi dengan semestinya,
  4. Kekuatan kita untuk bisa terus semangat belajar tidak akan optimal tanpa bantuan teman seperjuangan, oleh karena itu carilah tempat yan baik, dan teman yang berilmu berbudi baik agar kita bisa belajar berilmu dan menjalankan fungsinya dengan benar,
  5. Sabar adalah kunci utama sukses menjadi manusia yang bisa menjalankan fungsinya. Sabar ada tiga macam : sabar dalam menjalankan ketaatan terhadap perintah, sabar ketika menjauhi larangan, dan sabar ketika mendapat kebahagiaan atau musibah. Dan kita harus mengingat betapa besar pahala yang akan diperoleh bila kita sebagai manusia sabar menjalankan fungsi dengan semestinya, dan
  6. sebaliknya kita juga harus takut terhadap ancaman dari Allah Ta`ala, yang akan menghukum manusia jika mereka tidak menjalankan fungsi dengan semestinya dengan siksaan yang sangat keras.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *