KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA HAYATI (1) Pertanyaan (2)

Pertanyaann 2 :

Assalamualaikum pak, saya sudah membaca tulisan bapak, berdasarkan penjelasan bapak tersebut dapat kita ketahui bahwa sumberdaya hayati dapat terjaga dengan pengelolaan oleh manusia sedini mungkin dan berbasis waktu. Bagaimana cara kita untuk mengoptimalkan seluruh manusia agar bersama-sama sedini mungkin dapat mengelola sumberdaya hayati yang ada sekarang ini? (rahmatul.gbio14@gmail.com).

Jawaban :

Waalaikumussalam warohmatulloh.  Pertama, yang harus diketahui bahwasanya kita tidak pernah akan bisa mengoptimalkan seluruh manusia agar bersama-sama sedini mungkin dapat mengelola sumberdaya hayati yang ada sekarang ini.  Mengapa? Karena ini adalah ketentuan yang sudah diberlakukan oleh Tuhan Yang Maha Pencipta (Sunnatullloh). Tidak akan bisa diubah lagi. Kedua, cara terbaik yang dapat kita lakukan untuk mengoptimalkan seluruh manusia agar bersama-sama sedini mungkin dapat mengelola sumberdaya hayati yang ada sekarang ini adalah Membangun kesadaran individu, menularkan kesadaran individu kepada individu lain, membangun kesadaran komunitas, dan membangun kesadaran sistem.

Kesadaran individu dibangun dengan cara memperbaiki dulu pribadi masing-masing. Sadarkan diri anda sendiri bahwasanya anda perlu ilmu, perlu belajar untuk bisa mengoptimalkan potensi ruang dan waktu yang dimiliki. Sadarkan diri anda sendiri bahwa untuk memulai perubahan harus dari diri anda sendiri, anda tidak bisa menuntut orang lain berubah, kalau anda tidak mengubahnya terlebih dahulu. Kesadaran individu dapat dibangun dengan konsep 3M, Mulai dari hal terkecil, Mulai dari diri sendiri, dan Mulai saat ini. Setelah anda sendiri sadar akan hak dan kewajiban, sudah memahami, sudah melaksanakan, dan bersabar untuk terus menerus menjalankan ketaatan.

Maka tibalah saatnya untuk menunjukkan kepada orang lain, dengan cara mengajak, memberi contoh, dan menghimbau agar orang lain sama-sama berjalan. Bila individu-individu sudah sadar dengan hak dan kewajibannya terhadap pengelolaan sumber daya hayati, maka ini akan membangkitkan kesadaran komunitas. Karena tidaklah baik suatu komunitas, melainkan ditandai dengan baiknya individu tersebut. Kesadaran individu dan kesadaran komunitas yang dilaksanakan secara kontinyu akan melahirkan kesadaran sistem. Sistem yang dimaksud adalah hubungan timbal balik atau hubungan sebab-akibat yang saling memengaruhi satu komponen dengan komponen lain. Diibaratkan satu bagian tubuh yang sakit, maka bagian tubuh lainnya merasakan rasa sakit yang sama. Dan inilah yang dinamakan sebagai kebersamaan sistem.

Jika anda sudah merasa berubah, terus mengapa orang di sekeliling anda kelihatannya masih tetap? Koreksi diri anda sendiri lagi, sudah benarkah upaya yang anda lakukan. Anda bisa mengetahui bahwa itu benar atau salah dari mana? Anda bisa menilai melalui pengetahuan yang anda buka kembali (baca buku, tanya jawab, mengikuti kegiatan pembelajaran, latihan, kursus, ikut pengajian), atau membuka kembali buku-buku yang berkaitan dengan hal-hal yang belum anda fahami.

Memang upaya ini, sekali lagi memerlukan kesabaran (Ingat konsep kesabaran adalah : sabar dalam menjalankan ketaatan terhadap perintah, sabar ketika menjauhi larangan, dan sabar ketika mendapat kebahagiaan atau musibah. Jadi bila anda melihat orang di sekeliling kita kelihatannya tidak berubah kuncinya adalah sabar, dan introspeksi diri lagi.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *