Penelitian di bidang kesehatan : Tinjauan Ilmu Biologi

Penelitian kesehatan adalah suatu kegiatan penerapan metode ilmiah (rasional, empiris dan sistematis) untuk membuktikan dugaan / hipotesis di bidang kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan menguji cara penerapannya di masyarakat. Penelitian kesehatan bertujuan : 1) menemukan masalah kesehatan, 2) alternatif pemecahan masalah kesehatan, 3) meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan serta mengembangkan metode pelayanan baru di bidang kesehatan. Hal ini bisa dilakukan melalui temuan-temuan baru dalam bidang kesehatan yang dapat diaplikasikan oleh pelaku profesi di bidang kesehatan.

Secara umum, aspek kesehatan mencakup interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan, dimana keduanya memiliki hubungan yang saling memengaruhi, yakni kesehatan lingkungan akan memengaruhi makhluk hidup dan makhluk hidup dapat mengubah status kesehatan lingkungan. Interaksi makhluk hidup dengan lingkungan dipelajari dalam tinjauan ilmu biologi, khususnya kajian ekologi, terbagi menjadi lima tingkat yakni : 1) individu, 2) populasi, 3) komunitas, 4) ekosistem, dan 5) lanskap.
Pada tingkat individu, parameter kesehatan diukur menggunakan morfologi, anatomi, fisiologi, dan tingkah laku. Parameter kesehatan pada tingkat populasi diukur berdasarkan densitas, pola distribusi, demografi, stadia, umur, dan fekunditas. Pada tingkat komunitas, parameter kesehatan diukur menggunakan kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi dari suatu komunitas, serta keseimbangan jumlah tiap spesiesnya. Pada tingkat ekosistem, parameter kesehatan diukur menggunakan komponen struktur dan fungsi ekosistem serta daur materi dan energi. Pada tingkat lanskap, parameter kesehatan dapat diukur berdasarkan komposisi lanskap, ukuran fragmen dan konektivitas.

Di sisi lain, ruang lingkup penelitian Ilmu kesehatan, meliputi 8 kajian utama yaitu : 1) Epidemologi (pola kesehatan dan penyakit serta faktor terkait populasi), 2) Biostatistik (metode kuantitatif untuk menyimpulkan berbagai fenomena biologis berdasarkan penginderaan fisik atau observasi), 3) Kesehatan Lingkungan (dinamika hubungan antara populasi dan komunitas dengan perubahan komponen ekosistem), 4) Pendidikan Kesehatan dan Perilaku, 5) Administrasi Kesehatan Masyarakat, 6) Gizi Masyarakat (cara produksi pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh orang sehat dan sakit), 7) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (pada institusi maupun lokasi proyek), dan 8) Sistem Informasi Kesehatan (sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan).

Agar dapat memahami pola kesehatan dan penyakit yang terjadi pada tingkat organisasi biologi (individu, populasi, komunitas, ekosistem dan lanskap) maka peneliti dan pengelola kebijakan perlu memeperhatikan bahwa fokus kesehatan masyarakat tidak hanya tertuju pada perilaku pribadi semata, akan tetapi sifat biologis dan risiko yang bersifat spesifik, dan karakteristik lingkungan sosial dan fisik yang membentuk pengalaman juga perlu diperhatikan. Terlebih lagi, memasuki abad ke-21 ini tantangan terhadap penyediaan kebutuhan dan dominasi biomedis telah memberikan penekanan yang lebih besar dalam hal perkembangan kesehatan manusia dan penyakit. Kondisi ini memunculkan paradigma baru kesehatan masyarakat yang didasarkan pada konsepsi holistik tentang kesehatan dengan tujuan agar bisa menciptakan kondisi sosial dan lingkungan yang kondusif untuk kesehatan secara keseluruhan.

Aspek kesehatan juga bisa dilihat dari aktivitas manusia yang dengan cepat mengubah sebagian besar sistem keseimbangan alam. Transformasi ini tentunya berdampak pada kesehatan manusia sebagai risiko terbesar, dan besarnya beban penyakit yang terkait kesehatan lingkungan. Perubahan struktur dan fungsi sistem alam secara alami berimplikasi terhadap kesehatan manusia dalam berbagai jalur penting. Beberapa celah dan keterbatasan hubungan kesehatan dan lingkungan telah diketahui dan membutuhkan pendekatan sistematis dan komprehensif dari sisi ilmu biologi agar selanjutnya bisa dilakukan penelitian terapan di bidang ini. Temuan ini diharapkan bisa menginformasikan hal berguna bagi pengambilan keputusan terutama perencanaan penggunaan lahan, konservasi lingkungan, dan pengambilan kebijakan terkait kesehatan masyarakat.

Wallahu `alam.

Pustaka

Samuel S. Myers, Lynne Gaffikin, Christopher D. Golden, and Steven A. Osofsky. Edited by William C. Clark, Harvard University, Cambridge, MA, and approved October 11, 2013 (received for review October 31, 2012) November 11, 2013. 110 (47) 18753-18760. https://doi.org/10.1073/pnas.1218656110

Stanislaw Tarkowski, Human ecology and public health, European Journal of Public Health, Volume 19, Issue 5, October 2009, Page 447, https://doi.org/10.1093/eurpub/ckp152

Sri Hernawati.2017. Metodologi Penelitian dalam Bidang Kesehatan, Kuantitatif & Kualitatif. https://forikes-ejournal.com/index.php/lib/article/view/639












Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *