Singapura – Tanah Temasek di Ujung Semenanjung

Singapura, sebuah republik kecil yang hanya terdiri beberapa pulau di sebelah selatan semenanjung Malaya. Namun demikian, negara ini adalah pusat keuangan terdepan ketiga di dunia dan memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Singapura juga merupakan satu dari segelintir pelabuhan dan bandara tersibuk di dunia.

Pada saat kami berkunjung ke Negara ini di penghujung tahun 2019, hanya beberapa tempat yang kami kunjungi selepas mendarat di Bandar Udara Internasional Changi (LoE : 1° 21′ 51.12″ N – 103° 59′ 26.52″ E – G-Map ). Sebagai seorang muslim, tempat pertama yang kami kunjungi adalah masjid, dan pilihannya jatuh kepada Masjid Al-Falah (LoE : 1° 18′ 13.66″ N – 103° 50′ 12.33″ E – G-Map). Masjid Al-Falah merupakan masjid yang berada di salah satu kawasan belanja terkenal Singapura, Orchard Road. Masjid ini bersatu dengan sebuah gedung perkantoran komersial di Bideford Road. Dibangun pada tahun 1987, masjid ini bisa menampung hingga 1500 orang. Mayoritas pengunjung masjid ini adalah para pekerja kantoran di sekitar masjid tersebut dan tentunya para wisatawan yang menjelajahi kawasan Orchad Road. Setelah menunaikan kewajiban, kami menuju salah satu toko souvenir, dan kemudian menuju Merlion Statue & Fountain (LoE : 1° 17′ 13.47″ N – 103° 51′ 16.43″ E – G-Map), yang merupakan landmark utama dari Singapura.

Banyak hal menarik yang bisa dipelajari dari Singapura, namun sayang sekali, bila kita mengunjungi Negara ini, agak sulit untuk mendeskripsikan kondisi geologi dan geomorfologinya. Hal ini dikarenakan Singapura (yang sebenarnya terdiri dari 60-puluhan pulau) sedang gencar-gencarnya melakukan proyek reklamasi. Reklamasi ini menggunakan material tanah yang diperoleh dari bukit, dasar laut, dan negara tetangga. Proyek ini kadang mengharuskan beberapa pulau kecil digabungkan melalui reklamasi tanah untuk membentuk pulau-pulau besar dan lebih bermanfaat.