Laila: Kumpulan Puisi 2008–2012

Laila: Kumpulan Puisi 2008–2012

Penulis : Sumasno Hadi
Penerbit : Indie Book Corner, Yogyakarta
Cetakan I : Januari 2013)
Tebal : xv + 108 halaman (80 puisi)
ISBN : 978-602-7673-54-0
Penyunting dan tata letak: Anne Shakka
Desain sampul : Sumasno Hadi
Prolog : Timur Sinar Suprabana dan KH. Amin Maulana Budi Harjono al-Jawi
Epilog : A. Kohar Ibrahim

aku binatang Walang
kadung berkumpul di rerimbun angan-angan
biar lagu rayu membakar kupingku,
kekek-ku tetap renyah
biar gemuruh mesin membuat tangis sehutan,
aku masih menclok di dahan malam

(Aku Walang, hlm. 68)

_____________________________________

Laila adalah keindahan yang terbentang sepanjang ingatan dalam catatan. Laila telah menjadi garis pembatas antara kenangan dan pengharapan. Dan Laila merupakan satu pilihan jalan. Buku “Laila” ini merupakan kumpulan puisi yang ditulis secara kronologis sebagai potret perjalanan penulis dalam lintasan tiga tempat: Lampung, Yogya, dan Banjarmasin dalam kurun waktu 2008—2012. Refleksi dari riuh-rendahnya berbagai pengalaman hidup penulis itu kemudian tertuanglah dalam 80 buah judul puisi dalam buku ini.

— Sumasno Hadi, Penyair

Menikmati Penyair ini, Sumasno Hadi, sejauh saya simak melalui puluhan puisi-puisinya di buku ini …. Bergerak dari satu tema ke lain tema, dari satu penuturan ke lain pengucapan …. yang sebagian besar berhasil hadir sebagai puisi yang bukan saja komunikatif, tetapi bahkan cukup jernih.

— Timur Sinar Suprabana, Penyair

Dari dulu cinta selalu jadi pemicu seseorang jadi romantis dan puitis, tetapi sebagian saja yang mampu mengendapkan pengalaman itu menjadi puisi yang merekam pengalaman, perasaan, dan pengetahuan. Sajak-sajak Sumasno Hadi dalam buku ini tentu bukan rumus umum tentang kehidupan, tetapi dari sini kita bisa juga mendapatkan pelajaran untuk menyikapi hidup yang penuh kejutan.

— Sainul Hermawan, dosen dan kritikus Sastra Universitas Lambung Mangkurat

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *