Browsed by
Month: September 2016

Gerakan Radikal dan Kekacauan Berbahasa

Gerakan Radikal dan Kekacauan Berbahasa

Hendaknya penguasa menjadi seorang penguasa, menteri menjadi seorang menteri, ayah menjadi seorang ayah, dan anak menjadi seorang anak (Confucius, 551-479 SM). Rubrik Tajuk Banjarmasin Post edisi Kamis, 2 April lalu, menyoal tema aktual mengenai pemblokiran 19 (bukan 22) situs “media Islam” di internet yang dilakukan oleh Kemenkominfo. Adalah benar bahwa kebijakan kementerian–yang akronimnya susah untuk dilafalkan–itu sangat kontroversial dan telah memancing tanggapan riuh publik. Ada yang mendukung, ada yang protes tak setuju. Keriuhan itu wajar karena gerakan radikal adalah persoalan penting….

Read More Read More

Begal dan Filsafat Kejahatan

Begal dan Filsafat Kejahatan

Apa begal bisa difilsafatkan? Seperti filsafat eksistensialisme misalnya? Bisa. Karena segala soal dalam hidup ini bisa difilsafatkan, sejauh bisa dan mungkin untuk direfleksikan oleh nalar. Lebih-lebih kini, fenomena begal sedang menjadi persoalan aktual dan empirikal di tengah-tengah masyarakat kita. Sebagaimana diulas Banjarmasin Post dalam oleh rubrik Opini (Tribun Forum). Bahkan ditulis dalam dua terbitan berturut-turut. Yakni tulisan “Memberantas Begal” oleh Moh. Yamin (Senin, 2 Maret) dan tulisan “Maraknya Begalisme Gagalnya Pendidikan” oleh Vivi Aulia (Selasa, 3 Maret). Jika Yamin menyoroti…

Read More Read More

Puisi-Puisi Amrus Natalsya: Berterang-terang dalam Remang Kebudayaan

Puisi-Puisi Amrus Natalsya: Berterang-terang dalam Remang Kebudayaan

Melalui kehendak baik kawan-kawan Sanggar Bumi Tarung Fans Club (SBTFC), Kasisab dan Gusdurian Kalsel-lah, malam ini kita bisa membicarakan sekaligus mengapresiasi buku puisi karya seorang maestro, Amrus Natalsya, yang lebih dikenal masyarakat seni kita sebagai perupa, ketimbang penyair atau penulis puisi. Demikian karena jejak kesenimanan Amrus memang lebih banyak terekam di jalan seni rupa, melalui karya-karya lukis maupun patung-patungnya. Oleh karena konteks malam ini bincangan sastra, tentunya pembicaraan kita pun harus disandarkan pada teks puisinya, pada sajak-sajak Amrus. Tapi bersandar…

Read More Read More

Honor Untuk Guru

Honor Untuk Guru

Nak… Kamu kalau jadi guru, dosen atau jadi kiai, kamu harus tetep usaha. Harus punya usaha sampingan, biar hati kamu nggak selalu mengharap pemberian ataupun bayaran orang lain, karena usaha yang dari hasil keringatmu sendiri itu barokah –(M.Z). Di media sosial facebook, akhir-akhir ini (Februari 2016) saya kerap mendapati teman-teman mengunggah gambar seorang tokoh kiai, lengkap dengan kutipan kalimatnya. Kalimatnya persis yang saya tuliskan di atas. Pada redaksional kalimat itu barangkali akan bermakna biasa-biasa saja. Ya, bahwa moralitas untuk bekerja,…

Read More Read More

Panggung Motivator di Negeri Simulasi

Panggung Motivator di Negeri Simulasi

Lazimnya sifat manusia yang kualitas hidupnya selalu fluktuatif, maka kebutuhan manusia akan suatu pegangan hidup adalah sebuah keniscayaan. Pegangan inilah yang umumnya kita kenali sebagai agama. Dalam hidup beragama, manusia pun akan terbekali dengan nilai-nilai normatif keyakinannya. Nilai-nilai itulah yang kemudian menjadi panduan manusia dalam menghadapi naik-turunnya (dinamika) kualitas hidup. Pertanyaannya, apa itu kualitas hidup? Barangkali jawaban paling singkatnya, bahwa kualitas hidup itu tak lain adalah kehidupan yang ideal—asalkan jangan terus Anda lanjutkan dengan pertanyaan: apa itu hidup ideal? Kalau kita…

Read More Read More