DENSITY AND DISTRIBUTION OF PATTERN LOTUS (Nymphaea sp) IN GRAZING AREA OF SWAMP BUFFALO,

PANDAK DAUN VILLAGE HULU SUNGAI SELATAN REGENCY
M. Arsyad

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat,

Jl Brigjend. H. Hasan Basri No. 87 Kayutangi, Banjarmasin, Indonesia

Email: muhammadarsyad@unlam.ac.id

dipresentasikan dan diterbitkan pada Prosidimg Seminar Nasional 2016 Lahan Basah ULM tanggal 5 November 2016

Abstract.  Lotus (Nymphaea sp) is one of marsh plants type. Part of Lotus can be utilized, for example lotus seeds can be consumed because it contains carbohydrates, Lotus potentially be ornamental plants, and Lotus used in traditional ceremonies. Pandak Daun Village is a marsh area that are grazing area of swamp buffalo. In the  of the grazing area of swamp buffalo there are many types of plants, one of them is Lotus (Nymphaea sp). The objectives of the research  to determine the density and the distribution pattern of Lotus (Nymphaea sp) in the grazing area of swamp buffalo Pandak Daun Village Hulu Sungai Selatan Regency. Descriptive method was used in this research. Research area were divided into three zones: the area with high grazing intensity within  100 meters from the byre as zone I, the ares with medium grazing  intensity  within  200 meters from byre as zone II, and the area with low grazing intensity within 300 meter from byre as zone III. The number of sampling points in each zone is 100 points with a plot sized 1 x 1 m2. Determination of distribution patterns used Poisson distribution formula. The Results showed density of Lotus (Nymphaea sp) in the zone I was 34 ind / ha, in zone II was 34 ind / ha, and in zone III was 9 ind / ha. The distribution pattern of Lotus (Nymphaea sp) in zone I and zone II are clumped distribution, whereas in zone III is random distribution.

Keywords: Density, Distribution Pattern, Lotus (Nymphaea sp), Swamp buffalo grazing, Pandak Daun Village

 

Abstrak. Teratai (Nymphaea sp) adalah salah satu jenis tumbuhan rawa yang bermanfaat. Bagian teratai yang dimanfaatkan oleh masyarakat antara lain biji teratai bisa dikonsumsi karena mengandung karbohidrat, bunga teratai berpotensi menjadi tanaman hias, dan di daerah tertentu teratai dimanfaatkan dalam upacara adat. Desa Pandak Daun merupakan daerah rawa yang terdapat padang penggembalaan kerbau rawa. Pada kawasan padang penggembalaan kerbau rawa tersebut terdapat berbagai jenis tumbuhan diantaranya adalah Teratai (Nymphaea sp). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan dan pola distribusi Teratai (Nymphaea sp) di kawasan padang penggembalaan kerbau rawa Desa Pandak Daun Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Kawasan penelitian dibagi menjadi 3 zona yaitu kawasan dengan intensitas penggembalaan tinggi berjarak 100 meter dari kandang kerbau rawa sebagai zona I, kawasan dengan intensitas penggembalaan sedang berjarak 200 meter dari kandang kerbau rawa sebagai zona II, dan kawasan dengan intensitas penggembalaan rendah berarak 300 meter dari kandang kerbau rawa sebagai zona III. Jumlah titik pengambilan sampel pada masing-masing zona adalah 100 titik dengan plot berukuran 1 x 1 m2. Penentuan pola distribusi dengan menggunakan rumus Distribusi Poisson. Hasil penelitian menunjukkan kerpatan Teratai (Nymphaea sp) pada zona I  adalah 34 ind/ha, pada zona II berjumlah 34 ind/ha, dan pada zona III berjumlah 9 ind/ha. Pola distribusi Teratai (Nymphaea sp) pada zona I dan Zona II adalah mengelompok, sedangkan pada zona III pola distribusinya adalah acak.

 

Kata kunci: Kerapatan, Pola Distribusi, Teratai (Nymphaea sp), Penggembalaan Kerbau Rawa, Desa Pandak Daun